Mungkin, saat anda membaca judul tulisan ini untuk pertama kalinya
anda akan mengira saya menulis tentang seseorang yang saya cintai dan
telah saya lupakan. Hahaha... nyatanya saya tidak akan menulis tentang
dunia cinta saya kali ini, saya akan menulis tentang suatu hal yang
sudah cukup lama saya lupakan dan kembali teringat akhir-akhir ini.
Begini Ceritanya...
Dulu sekali, sewaktu saya masih duduk dibangku SMP, saya suka sekali jalan-jalan sendirian ke kota tua atau hanya sekedar naik busway untuk memperhatikan ekspresi orang-orang di dalamnya. Selalu ada cerita di setiap perjalanan. Saya masih ingat rasanya ketika saya duduk bersampingan dengan seorang kakek veteran yang juga berjalan-jalan sendirian waktu itu.
Sewaktu saya lulus dari SMA, saya pergi jalan-jalan
ke bali dan lombok lagi-lagi hanya sendiri dan saya cukup
menikmatinya.Pada saat itu, kira-kira dua tahun yang lalu, saya masih
ingat seorang bule Swiss bernama Mary mengatakan hal seperti ini "wow!
you're 17 years old and travel by yourself. it's really young to start
travel, that's really good.".
Hingga
beberapa minggu yang lalu, ditengah-tengah kesibukan kepanitiaan, ujian
akhir, dan organisasi, seorang teman dekat saya bertanya, "li,
kapan sih lo terakhir kali lo ke kota beli DVD bajakan dan nonton DVD
sehari semalem? lo tuh bukan robot kali, jangan kerja mulu."
Kuliah,Kepanitiaan, Perjalanan, Teman, dan Keluarga.
Lima hal yang saya harus atur agar hidup saya tetap seimbang. Semester ini saya bener-bener banyak melakukan perjalanan (terbukti sekarang tabungan saya memiliki balanced hampir nol) dan hampir mengorbankan hal-hal lainnya.
Hilang Arah.
Dibulan-bulan terakhir kemarin saya bertanya, "apa yang kurang? Beberapa perjalanan terakhir rasanya bukan seperti menikmati perjalanan lagi tapi kok rasanya seperti mengejar tujuan." inilah alasan ada beberapa perjalanan yang saya tidak tulis dalam blog ini, setelah jogja tidak ada perjalanan yang cukup berkesan. Padahal seharusnya setiap perjalanan itu punya makna bukan?
Lalu saya kembali teringat perkataan teman saya itu, "kapan ya terakhir kalo gw ke kota cuma buat beli DVD bajakan murah?" tanya saya dalam hati sambil coba mengingat-ingat kapan terakhir kali saya melakukan hal itu. intinya saya kembali bertanya, "Kapan sih terakhir kalinya gw bener-bener ngelakuin hal-hal tolol sendirian? bener-bener sendiri dan untuk diri gw sendiri?".
Envy & Money
Beberapa hari yang lalu, saya membuka blog seorang teman saya, ada foto-foto pemandangan gunung dan foto-foto sunrise. iri? sudah pasti. Rasanya saya memang butuh waktu untuk sendiri. naik gunung sendiri dan berharap 'nemu' teman dijalan sempat terlintas dipikiran saya, tetapi kondisi dompet yang mengenaskan tidak mengizinkan saya untuk mendaki gunung yang ada di blog teman saya itu.
Saya datang pada sebuah kesimpulan. Saya butuh sebuah perjalanan. Sebuah perjalanan untuk diri sendiri. Sebuah perjalanan untuk mengingat kembali dia yang terlupakan. Mengingat rasanya sendirian ditengah sebuah lingkungan yang asing dan merasa nyaman.
![]() |
Menjadi Pengunjung Bedugul Pertama di Pagi Hari - Free Entry! |
Begini Ceritanya...
Dulu sekali, sewaktu saya masih duduk dibangku SMP, saya suka sekali jalan-jalan sendirian ke kota tua atau hanya sekedar naik busway untuk memperhatikan ekspresi orang-orang di dalamnya. Selalu ada cerita di setiap perjalanan. Saya masih ingat rasanya ketika saya duduk bersampingan dengan seorang kakek veteran yang juga berjalan-jalan sendirian waktu itu.
![]() |
Gili Trawangan - 17th and yes, I am Solo Traveling! |
![]() |
2010 - Solo Traveling - Gagal ke Tidung, Monas pun jadi |
Kuliah,Kepanitiaan, Perjalanan, Teman, dan Keluarga.
Lima hal yang saya harus atur agar hidup saya tetap seimbang. Semester ini saya bener-bener banyak melakukan perjalanan (terbukti sekarang tabungan saya memiliki balanced hampir nol) dan hampir mengorbankan hal-hal lainnya.
Hilang Arah.
Dibulan-bulan terakhir kemarin saya bertanya, "apa yang kurang? Beberapa perjalanan terakhir rasanya bukan seperti menikmati perjalanan lagi tapi kok rasanya seperti mengejar tujuan." inilah alasan ada beberapa perjalanan yang saya tidak tulis dalam blog ini, setelah jogja tidak ada perjalanan yang cukup berkesan. Padahal seharusnya setiap perjalanan itu punya makna bukan?
Lalu saya kembali teringat perkataan teman saya itu, "kapan ya terakhir kalo gw ke kota cuma buat beli DVD bajakan murah?" tanya saya dalam hati sambil coba mengingat-ingat kapan terakhir kali saya melakukan hal itu. intinya saya kembali bertanya, "Kapan sih terakhir kalinya gw bener-bener ngelakuin hal-hal tolol sendirian? bener-bener sendiri dan untuk diri gw sendiri?".
Envy & Money
Beberapa hari yang lalu, saya membuka blog seorang teman saya, ada foto-foto pemandangan gunung dan foto-foto sunrise. iri? sudah pasti. Rasanya saya memang butuh waktu untuk sendiri. naik gunung sendiri dan berharap 'nemu' teman dijalan sempat terlintas dipikiran saya, tetapi kondisi dompet yang mengenaskan tidak mengizinkan saya untuk mendaki gunung yang ada di blog teman saya itu.
Saya datang pada sebuah kesimpulan. Saya butuh sebuah perjalanan. Sebuah perjalanan untuk diri sendiri. Sebuah perjalanan untuk mengingat kembali dia yang terlupakan. Mengingat rasanya sendirian ditengah sebuah lingkungan yang asing dan merasa nyaman.
yes you should get some rest.. and do one thing good for you :3
BalasHapusdan jakarta masih tetap setia menemani para solo traveler.
BalasHapuspertama kali solo traveling gue kelas 2 sma, ga jauh, cuma keliling jakarta naik buswy yg baru2 dirilis. sendirian, get lost in old city. but it was really fun at last for myself. To find another place to go.